Pemerintah Mengimpor Beras Saat Musim Panen, Seorang Petani Bereaksi Begini
![Pemerintah Mengimpor Beras Saat Musim Panen, Seorang Petani Bereaksi Begini](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/06/27/petani-panen-di-sawah-foto-humas-kementan-13.png)
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah mengalokasikan impor beras sebesar 1 juta ton kepada Bulog. Rencana impor beras itu kini menjadi perbincangan di masyarakat.
Alokasi tersebut terbagi jadi dua, masing-masing 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton digunakan sesuai kebutuhan Bulog.
Namun, rencana ini tidak mendapat respons dari petani. Anwar (37), seorang petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengaku terpukul lantaran kebijakan itu diputuskan ketika petani sedang menghadapi panen raya.
"Seharusnya diserap bukan diimpor,” ujar Anwar, Jumat, 5 Maret 2021.
Mengenai hal ini, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan bahwa selama ini peranan Bulog hanya terfokus pada operator.
“Sedangkan untuk Kebijakan impor ada di Kementerian," singkatnya.
Namun, kata Awaludin, relaisasi serapan beras dari panen raya yang sedang berlangsung saat ini mencapai 41 ribu ton. Sedangkan stok yang ada mencapai 1 juta ton.
Adapun target serapan Bulog tahun ini jumlahnya mencapai 1,45 juta ton.
Seorang petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bereaksi keras terhadap kebijakan pemerintah memutuskan impor beras sebesar satu ton ketika petani sedang menghadapi panen raya.
- Strategi AA Kadu Menguasai Bisnis Bibit Durian Berkualitas
- Program Jasindo jadi Solusi Menyelamatkan Petani dari Risiko Gagal Panen
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar
- Regenerasi Petani Muda, Kementan Resmi Buka PMB Polbangtan dan PEPI 2025
- Mengembangkan Keterampilan Petani Nunukan demi Mewujudkan Swasembada Pangan
- Kabupaten Bulungan Siap Dijadikan Target Sentra Produksi Beras