Pemerintah Menyerah, Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2020
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI), akhirnya menyerah, hingga harus menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 menjadi 4,2-4,6 persen dari sebelumnya 5,0-5,4 persen.
"COVID-19 memberikan tantangan bagi upaya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Perry Warjiyo mengatakan penyebaran COVID-19 yang makin meluas hingga ke 159 negara telah menyebabkan turunnya prospek pertumbuhan ekonomi dunia.
Kondisi ini, tambah dia, ikut menjadi alasan melemahnya pertumbuhan ekspor barang Indonesia meski sempat membaik pada Februari 2020.
"Ekspor jasa terutama sektor pariwisata diperkirakan juga menurun akibat terhambatnya proses mobilitas antarnegara sejalan dengan upaya memitigasi risiko perluasan COVID-19," ujar Perry Warjiyo.
Selain itu, turunnya prospek ekspor barang dan jasa yang disebabkan oleh gangguan rantai produksi ini ikut mempengaruhi perlambatan investasi non-bangunan.
Dengan kondisi itu, bank sentral bersama pemerintah dan OJK akan terus memantau secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya kepada Indonesia.
"Langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan juga perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ujarnya.
Pemerintah menyerah hingga harus menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020, imbas makin meluasnya virus corona.
- Polda Riau dan BI Perketat Pengawasan Peredaran Uang Palsu Menjelang Pilkada
- Mendagri Tito: Daya Beli Masyarakat tidak Menurun, tetapi Meningkat
- Pecahan 10 Ribu Bergambar Rumah Limas Dimemorabilia oleh BI
- KPK Sinyalir BI dan OJK Menyunat Dana CSR untuk Kepentingan Pribadi
- Sstt, KPK Proses Kasus Korupsi di CSR BI dan OJK, Ada Anggota DPR Tersangka?
- Pekan QRIS di Palembang Capai 677 Transaksi Selama Tiga Hari