Pemerintah 'Merapat' ke Jepang, Ini Harapan Pemain Lokal Soal Mobil Listrik

jpnn.com, JAKARTA - Terlepas dari beleid kendaraan listrik yang tak kunjung terbit hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mulai menyosialisasikan kesiapan regulasi tersebut ke raksasa otomotif Jepang.
“Mengenai potensi implementasi dari percepatan electric vehicle dan fasilitas PPnBM yang sedang disusun oleh pemerintah, kami komunikasikan dengan pelaku industri otomotif di sini,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai melakukan pertemuan dengan jajaran direksi Toyota Motor Corporation di Tokyo, Rabu (29/5) waktu setempat.
BACA JUGA: Mobil Listrik Jepang Terus 'Merapat' ke Pemerintah
Menperin menyampaikan, peraturan yang akan dikeluarkan pemerintah Indonesia terkait kendaraan listrik, nantinya diberikan tenggat waktu atau periode transisi selama dua tahun.
“Maka itu, kami berharap, pelaku industri otomotif yang ada di Jepang bisa mulai merealisasikannya di tahun 2021 atau 2022,” tambah Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, Deputy CEO Toyota Corp, Susumu Matsuda mengemukakan, dalam upaya memasarkan kendaraan ramah lingkungan, pihaknya juga akan fokus dengan pengembangan teknologinya di Indonesia.
"Toyota bersama Daihatsu akan memproduksi mobil hybrid di Indonesia pada 2022," kata Matsuda.
Harapan terhadap pengembangan kendaraan listrik di Indonesia
Terlepas dari beleid mobil listrik yang tak kunjung terbit hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mulai menyosialisasikan kesiapan regulasi tersebut ke raksasa otomotif Jepang.
- Tantang Wuling Cloud EV, Aion UT Resmi Meluncur, Harga Terjangkau
- Nissan Resmi Umumkan Setop Produksi GT-R R35
- Dukung Ekspansi Mobil Listrik di Indonesia, BNI Gandeng Geely
- Penjualan Mobil Listrik Pada Januari 2025, Turun Sedikit
- Bos GAC Internasional: Kami Akan Hadirkan Beberapa Model Baru Aion di Indonesia
- Mengulik Perbedaan Aion V Exclusive dengan Versi Luxury