Pemerintah Merasa Siap Hadapi Tekanan Inflasi
Senin, 31 Januari 2011 – 16:16 WIB
"Batas atasnya itu memang tujuh persen, tapi ini simulasi. Untuk angka inflasi ini memang kita harus realistis," ujar Armida Alisjahbana.
Baca Juga:
Menurut dia, ada beberapa tantangan utama yang harus dijaga dalam menghadapi inflasi. Pertama, faktor volatile food atau harga bahan makanan yang terus merangkak naik seperti beras. Penyebab kenaikan ini umumnya lebih didorong faktor eksternal atau kondisi iklim yang tidak menentu.
Tantangan lain muncul dari gejolak harga minyak dunia serta nilai tukar rupiah. Harga minyak dunia yang kini bergerak menuju USD100 per barel diprediksi akan mendorong tekanan inflasi dalam negeri. Berdasarkan data Bappenas, untuk angka inflasi terendah (batas bawah) pada 2010 diperkirakan 6,3 persen. Sementara pada 2011, inflasi berada pada angka 6–7 persen. Namun, Armida tetap optimistis laju inflasi dapat terus dijaga pada kisaran angka 5 plus minus 1 persen.(afz/jpnn)
JAKARTA — Ancaman inflasi karena iklim global yang tidak menentu tak membuat pemerintah cemas akan tekanan inflasi. Sebaliknya, pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik, Berikut Daftarnya
- Gaming Symposium Jadi Wadah SMK Berkolaborasi Pelaku Industri Gim
- Garuda Indonesia dan Pusat Fertilitas Alpha IVF & Women’s Specialists Kuala Lumpur Teken Kerja Sama
- Melangkah Maju Menjadi Satu, PT BGR Logistik Indonesia Rayakan HUT ke-3
- 56% Bisnis di Indonesia jadi Korban Fraud Digital, 4 Langkah Penting ini Perlu Diambil
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC