Pemerintah Minta BlackBerry Tempatkan Server di Indonesia
Senin, 09 Agustus 2010 – 01:28 WIB
JAKARTA - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) optimis penyelenggara layanan BlackBerry, Research In Motion (RIM) Canada, bakal mengabulkan permintaan pemerintah. Jika tidak, RIM bakal merugi karena omzet BB di Indonesia mencapai Rp 1,8 triliun pertahun. Dia mengakui bahwa pemerintah dan BRTI memiliki dua permintaan kepada RIM sejak tahun lalu. Yang pertama, pemerintah meminta RIM membangun kantor perwakilan di Indonesia. Alasannya, untuk memudahkan jika ada komplain mengenai layanan BlackBerry dan juga memudahkan koordinasi dengan otoritas telekomunikasi di Indonesia. "Masak omzet bisnisnya sebegitu besarnya, tapi kantor saja nggak punya," ketusnya.
"Tanpa kita paksapun seharusnya RIM mau menuruti permintaan kita, karena Indonesia adalah pasar yang sangat besar, industri apapun pasti ngiler ingin tetap berada disini," ujar Anggota BRTI, Heru Sutadi saat dihubungi kemarin. Namun begitu, dia menegaskan bahwa pemerintah dan BRTI belum akan mengikuti langkah negara-negara Timur Tengah. BRTI tetap akan mendesak RIM secara persuasif.
Baca Juga:
Menurut Heru, perputaran uang dari bisnis BlackBerry di Indonesia sangat besar. Sebab saat ini jumlah pengguna layanan ini sudah mencapai 1,5 juta orang, dengan tarif langganan rata-rata 100 ribu, maka omzet yang bisa diperoleh RIM beserta mitranya di Indonesia mencapai Rp 150 miliar perbulan. "Berarti dalam setahun omzet dari bisnis BlackBerry di Indonesia mencapai Rp 1,8 triliun," kata dia.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) optimis penyelenggara layanan BlackBerry, Research In Motion (RIM) Canada, bakal mengabulkan
BERITA TERKAIT
- Threads Merilis Fitur Baru Secara Global, Silakan Dicoba
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi
- Konon, Apple Menyiapkan AirTag Generasi Terbaru, Ini Bocorannya
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi