Pemerintah Mulai Kaji Pembebasan Pajak Mobil 2.500cc, Dapat Diskon?

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kementerian Keuangan sedang mengkaji program relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor berkapasitas 2.500cc.
Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar kendaraan bermotor (KBM) roda empat dengan kapasitas 2.500 cc juga bisa mendapatkan insentif pajak di masa pandemi ini.
Dengan catatan mobil tersebut memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 70 persen.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, time frame atau waktu pelaksanaan kebijakan ini akan dievaluasi," ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/3).
"Kemudian, formula aturannya bisa berdasarkan besaran kapasitas isi silinder dikombinasikan dengan local purchase, atau hanya berdasarkan aturan local purchase saja,” sambungnya.
Menurut Agus, dengan adanya kebijakan relaksasi PPnBM yang saat ini sedang berjalan penjualan di sektor otomotif mengalami peningkatan.
“Kami melihat data purchase order KBM roda 4 meningkat rata-rata sebesar 140,8 persen untuk produk yang mendapatkan stimulus PPnBM,” ujarnya.
Karena itu, pemerintah menyambut baik tingginya animo masyarakat untuk menikmati kebijakan relaksasi ini.
Pemerintah sedang mengkaji program relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor berkapasitas 2.500cc.
- Ratusan Peserta Hadiri IIVC 2025 di BSD City
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Sejumlah Menteri Prabowo Silaturahmi ke Rumah Jokowi, Pengamat Ini Ungkap Hal Tak Lazim
- Menperin Agus Gumiwang Bakal Laporkan LSM Penyebar Fitnah
- Geser China & Vietnam, Indonesia Sumbang 30% Pekerja Pabrik Nike & Adidas Global
- Wamenperin: Tidak akan Ada PHK di Sektor yang Berhubungan dengan Pertanian