Pemerintah Myanmar Bebaskan 69 Aktivis Demokrasi

jpnn.com - YANGON –Presiden Myanmar Htin Kyaw membebaskan 69 aktivis dan simpatisan demokrasi yang sebagian besar adalah mahasiswa, Jumat (8/4) kemarin. Langkah itu diyakini sebagai usaha pemerintah sipil Myanmar menarik simpati warga.
Dalam waktu dekat, Myanmar juga akan membebaskan sedikitnya 100 tahanan politik (tapol).
“Para aktivis dan pendukung demokrasi meninggalkan Penjara Tharrawaddy di sebelah utara Kota Yangon hari ini (kemarin, Red),” terang Zaw Htay, jubir Suu Kyi.
Begitu bebas, sebanyak 69 orang itu langsung meluapkan kegembiraan mereka. Mereka saling berpelukan dan bersorak-sorai sambil melambai-lambaikan bendera Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Sebagian besar aktivis yang bebas tersebut sudah mendekam di penjara sekitar satu tahun. Mereka ditangkap dan ditahan setelah terlibat unjuk rasa masal pada Maret 2015.
Ketika itu, mereka juga terlibat bentrok dengan aparat. Tidak jelas kebijakan pemerintahan Htin tersebut mendapatkan dukungan penuh atau tidak dari militer yang menguasai Kementerian Keamanan dan Hukum. (reuters/hep/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia