Pemerintah Nauru Hapus Mekanisme Sidang Banding di Australia
"Perubahan ini "menunjukkan ... arus bawah politik untuk tindakan-tindakan semacam ini," katanya.
Itu karena pemilihan waktu tersebut akan mempengaruhi kasus dari beberapa mantan anggota parlemen Nauru yang terlibat dalam aksi unjuk rasa sengit pada tahun 2015.
Aksi unjuk rasa itu, ironisnya, terkait dengan keprihatinan mereka tentang independensi peradilan di negaranya.
Batalkan perjanjian
Dua orang pengacara Australia yang bekerja untuk anggota parlemen oposisi sedang dalam penerbangan dari Nauru kembali ke Australia pada Jumat Agung (30/3/2018) setelah mendengar putusan atas kasus tersebut.
Pada penerbangan yang sama terdapat Jaksa Agung Muda Nauru, Jay Udit.
Sebuah obrolan santai saat tiba di Brisbane mengungkapkan bahwa Pemerintah Nauru telah secara resmi memberi tahu Pemerintah Australia di Canberra bahwa mereka akan menghapus perjanjian yang memungkinkan para terdakwa di Nauru upaya bandingnya dapat digelar di Pengadilan Tinggi Australia.
Meskipun niat Pemerintah Nauru untuk mendirikan Pengadilan Banding sendiri telah dikabarkan sebelumnya, namun mereka belum mempublikasikan pemberitahuan resmi untuk memutuskan hubungan dengan sistem peradilan Australia itu.
Informasi yang diperoleh ABC menunjukan pemberitahuan resmi itu terjadi pada 12 Desember dan pemutusan hubungan itu berlaku tiga bulan kemudian.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata