Pemerintah Ogah Minta Maaf, Luhut : Kami Sedang Cari Kalimat yang Pas
jpnn.com - JAKARTA--Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah saat ini konsisten mencari cara untuk penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu. Menurutnya, pemerintah ingin melakukan pendekatan nonyudisial.
"Tapi tidak dalam konteks meminta maaf. Kami lagi cari kalimat yang pas untuk itu. Apakah menyesalkan atau apa," ujar Luhut di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/1).
Luhut menjanjikan, 3 bulan lagi akan disampaikan cara terbaik yang dilakukan pemerintah untuk penyelesaian kasus-kasus tersebut. Ia memberi sinyal kasus pelanggaran HAM masa lalu tidak diselesaikan melalui pengadilan. Pasalnya, sebagian bukti kasus sulit dihadirkan di pengadilan.
Karena itu, pemerintah memilih cara rekonsiliasi. "Kami pikir, lebih bagus kita melihat ke depan bahwa ada kejadian-kejadian yang lalu yang memang disesalkan itu terjadi. Itu bagian sejarah gelap kita," tegasnya.
Ia mengatakan, pemerintah belum sampai pada pembahasan ganti rugi untuk korban dan keluarga dari kasus pelanggaran HAM tersebut. Ia mengatakan, pemerintah mengutamakan penyelesaian secara rekonsiliasi saat ini. (flo/jpnn)
JAKARTA--Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah saat ini konsisten mencari cara untuk penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat
- Wahai Honorer Lulus PPPK 2024, Senyum dong, Ini soal Gaji Perdana
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1
- BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 97S, Wilayah Ini Wajib Waspada
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat