Pemerintah Pacu Industri Tekstil di Daerah Orientasi Ekspor
![Pemerintah Pacu Industri Tekstil di Daerah Orientasi Ekspor](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/04/14/c18f882605ecd9b7fcc9f774473f2be7.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah ingin mendorong pengembangan industri tekstil, terutama di daerah yang sudah menjadi penghasil produk berorientasi ekspor.
Salah satunya adalah Jawa Tengah. Selain produktif di industri tekstil, daerah itu cukup kompetitif di sektor alas kaki serta furnitur.
Hal itu tidak lepas dari kontribusi industri tekstil yang sangat signifikan terhadap ekspor.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tercatat membukukan USD 12,59 miliar atau 10,1 persen dari total ekspor manufaktur pada 2017.
Industri TPT juga berkontribusi 1,07 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan mencatatkan nilai investasi Rp 10,19 triliun pada 2017.
”Sektor-sektor tersebut memiliki kinerja yang cukup baik. Apalagi dengan adanya Kawasan Industri Kendal, kami terus aktif untuk menarik investasi masuk,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Minggu (8/4).
Berdasar data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, nilai investasi industri manufaktur pada 2015 mencapai Rp10,7 triliun.
Nilai investasi ditargetkan naik sepuluh kali lipat menjadi Rp 104,3 triliun pada 2035.
Pemerintah ingin mendorong pengembangan industri tekstil, terutama di daerah yang sudah menjadi penghasil produk berorientasi ekspor.
- Mantap, Perusahaan Asal Jember Sukses Ekspor Perdana Cerutu ke Jerman
- Berkat Dukungan Bea Cukai, Perusahaan Ini Sukses Ekspor Tas dan Koper ke Belgia
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Bea Cukai Tingkatkan Daya Saing UMKM di Belitung dan Bangka Tengah Lewat Kegiatan Ini
- Bea Cukai Gencarkan Sosialisasi Ekspor untuk UMKM di 2 Wilayah Ini
- BPS Catat Neraca Perdagangan Surplus USD 3,45 Miliar pada Januari 2025