Pemerintah Pangkas Izin demi Genjot Investasi
![Pemerintah Pangkas Izin demi Genjot Investasi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/02/03/presiden-joko-widodo-foto-fathrajpnn.jpg)
Akan tetapi, penyederhaan peraturan itu belum berpengaruh signifikan pada investasi.
Realisasi investasi tahun lalu yang sebesar Rp 721,3 triliun baru mencakup 94,3 persen dari target dan tumbuh hanya 4,1 persen.
Penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 328,6 triliun atau tumbuh 25,3 persen.
Angka itu berbeda jauh dengan penanaman modal asing (PMA) yang turun 8,8 persen dengan realisasi Rp 392,7 triliun.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan, meski naik tipis, pertumbuhan tersebut disertai dengan pengurangan tiga masalah ekonomi yang krusial.
Yakni, kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. BPS mencatat, tingkat penduduk miskin tinggal 9,66 persen pada 2018.
Angka itu lebih rendah daripada empat tahun sebelumnya yang bertengger pada angka sebelas persen.
”Menekan angka kemiskinan hingga di bawah dua digit bukanlah pekerjaan mudah karena pemerintah dihadapkan pada struktur kemiskinan kronis,” terang dia.
Pemerintah bakal berusaha lebih keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kunci akselerasi ada pada peningkatan investasi dan ekspor,
- Jangan Sampai Salah Strategi, Ini Perbedaan Trading Aktif & Investasi Pasif
- Hadiri HUT ke-17 Partai Gerindra, Bamsoet Dukung Gagasan Presiden Prabowo
- Taru Martani Sukses Ekspor Perdana di 2025, Begini Harapan Bea Cukai Yogyakarta
- PTPN IV Kirim 10 Ribu Ton CPO Bersertifikasi RSPO SG, Potensinya USD 9 Juta
- Ekspor Perdana di 2025, Taru Martani Berhasil Kirim 5.200 Batang Cerutu ke Taipei
- PT Legend Packaging Indonesia Tancap Gas Ekspor Usai Dapat Fasilitas Fiskal Berikat