Pemerintah Pangkas Subsidi KUR Rp 1 Triliun
jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah akan memangkas subsidi bunga kredit usaha rakyat menjadi Rp 9,5 triliun pada 2017 mendatang. Saat ini, besaran subsidi KUR mencapai Rp 10,5 triliun.
Pemangkasan dilakukan karena serapan subsidi KUR tahun ini diprediksi hanya separuh dari pagu Rp 10,5 triliun. ’’Kami kan melihat realisasi,’’ kata Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo di Jakarta kemarin (16/9).
Menurut dia, saat ini penyerapan subsidi bunga KUR baru terealisasi Rp 1,5 triliun. Tingkat bunga KUR telah dipatok sembilan persen.
Hingga akhir tahun, penyerapan subsidi KUR diperkirakan hanya Rp 5 triliun. ’’Kami mencoba untuk tetap bisa mencapai target (penyerapan subsidi bunga KUR, Red) Rp 10,5 triliun,’’ jelasnya.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai, secara global, penyaluran KUR tidak mengecewakan. Namun, jika dilihat realisasinya hingga 31 Agustus, sebagian besar kredit KUR dinikmati sektor perdagangan besar dan eceran dengan porsi 68 persen.
Sementara itu, sektor pertanian, termasuk perkebunan dan kehutanan, hanya menyerap 15,51 persen. Penyerapan kredit sektor lainnya bahkan lebih kecil lagi. Sektor jasa hanya menyerap 10,86 persen, industri pengolahan (4,49 persen), dan perikanan (1,15 persen).
’’Padahal, pemerintah berharap KUR menyasar kredit mikro, petani, nelayan, dan peternak,’’ ucapnya.
Kendala utama realisasi KUR ke sektor pertanian adalah minimnya sumber daya manusia bank yang mampu menjangkau calon debitur di bidang pertanian. Hal itu berbeda dengan sektor perdagangan yang lebih mudah dijangkau.
JAKARTA – Pemerintah akan memangkas subsidi bunga kredit usaha rakyat menjadi Rp 9,5 triliun pada 2017 mendatang. Saat ini, besaran subsidi
- Hingga November 2024, KAI Logistik Hadirkan 183 Service Point
- Kenaikan PPN 12 Persen Bakal Ditunda, Marwan Cik Asan: Pilihan Bijak
- inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah untuk Pelanggan Pelaku Bisnis
- ProCap Bangga Mengumumkan Peluncuran Perencanaan Gateway Pembayaran Luminex
- Harga Emas Antam Hari Ini 28 November 2024 Naik, Berikut Daftarnya
- Kolaborasi Regional Kunci Percepatan Transisi Energi di Asia Tenggara