Pemerintah Pangkas Target Pajak
Jumat, 03 Mei 2013 – 08:17 WIB
Selain itu, faktor lain yang memantik rencana revisi target pajak adalah masih lemahnya harga-harga komoditas, terutama komoditas hasil tambang. Akibatnya, penerimaan pajak dari perusahaan-perusahaan tambang pun menyusut. "Itu semua (faktor penyebab, Red) menjadi acuan revisi target pajak. Tapi, untuk angkanya akan dibahas dengan DPR di APBN-Perubahan (2013)," jelasnya.
Bagaimana tanggapan Dirjen Pajak Fuad Rahmany? Mantan kepala Bapepam-LK itu mengatakan, Direktorat Jenderal Pajak akan tetap berupaya memaksimalkan penerimaan pajak. Namun, dia enggan berkomentar terkait revisi target. "Tanya Bu Anny Ratnawati (Wamenkeu, Red) saja," katanya.
Meski demikian, Fuad sebelumnya mengatakan jika perkembangan recovery global tidak semulus yang diharapkan. Akibat kelesuan itu, potensi dari aktifitas ekspor pun terkikis. "Memang, (target) saat ini sudah tidak relevan dengan kondisi ekonomi," ujarnya.
Menurut Fuad, masih redupnya kinerja ekspor terlihat dari terus turunnya nilai ekspor. Hal itu juga tecermin dari neraca perdagangan yang secara total masih defisit. "Terutama penurunan pada ekspor tambang, ini terasa sekali," katanya.
JAKARTA - Tahun 2013 baru memasuki awal Mei, namun pemerintah sudah melempar handuk. Ini terkait pesimisme terhadap pencapaian target penerimaan
BERITA TERKAIT
- InterSystems jadi Solusi Data Terintegrasi & GenAI untuk Institusi Kesehatan Indonesia
- BRI Life & BRI Research Institute Realisasikan Komitmen Membantu UMKM
- Konsistensi Menghadirkan Inovasi, Bank Raya Raih BUMN Award 2024
- Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua
- Bea Cukai Tegaskan Dukung Perluasan Kawasan Industri PT Alliance di KEK Sei Mangkei
- Resmikan Hanggar Kawasan Berikat PT DSI, Ini Harapan Kepala Bea Cukai Morowali