Pemerintah Papua Nugini Mengerahkan Pasukan Militer ke Tambang Emas Porgera
Pemerintah Papua Nugini mengizinkan operasi gabungan militer dan polisi untuk menindak penambangan ilegal dan menghilangkan "penghuni liar" di tambang emas Porgera.
Ini dilakukan hanya beberapa bulan setelah tambang tersebut kembali dibuka.
Namun muncul kekhawatiran tentang apa yang mungkin terjadi ketika pasukan keamanan ingin memberantas populasi penambang ilegal menggunakan "senjata api berkekuatan tinggi."
Ini dilakukan pemerintah Papua Nugini menyusul kejadian dramatis awal tahun ini, di mana ratusan orang diusir dari tambang pada tengah malam.
Jumlah penambang ilegal – yang dianggap penghuni liar – bukanlah hal yang mengejutkan bagi kelompok pemilik tanah, karena penambangan aluvial dilakukan di sana selama bertahun-tahun.
Akhir pekan lalu, Komisaris Polisi David Manning mengeluarkan ultimatum yang memberikan waktu 48 jam kepada "penghuni liar" untuk pergi.
Batas waktu tersebut berakhir awal pekan ini.
Saat mengumumkan operasi keamanan besar-besaran, Perdana Menteri James Marape mengatakan jumlah penambang ilegal "meningkat tajam."
Cuplikan video amatir memperlihatkan sebuah benda yang diduga sebuah drone melayang di atas ratusan penambang liar pada malam hari, seiring dengan suara dentuman, yang membuat para penambang lari kocar-kacir
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza
- Warga Indonesia di Los Angeles Harus Mengungsi Akibat Kebakaran
- Dunia Hari Ini: Sutradara Terkemuka David Lynch Tutup Usia