Pemerintah Papua Nugini Mengerahkan Pasukan Militer ke Tambang Emas Porgera
Ledakan keras yang diduga dari pasukan keamanan menembakkan proyektil di dekat "penghuni liar".
Komandan Kantor Polisi Porgera, Kepala Inspektur Martin Kelei, mengatakan polisi kesulitan menghadapi populasi yang terus bertambah ini, karena banyak yang tinggal di sana atas izin pemilik tanah.
“Waktu kami mencoba menindak, ternyata mereka punya izin dari pemilik tanah di sini untuk berada di sekitar lokasi tambang,” katanya.
“Masalah penambangan liar sudah berlangsung sejak 30 tahun terakhir… tidak ada jalan keluar yang mudah untuk membereskan ini.
“Orang-orang masuk dan mereka mendapat emas senilai 30 hingga 40 ribu [kina] (Rp123-164 juta), itu uang yang sangat banyak.
“Mereka terus-menerus kembali, meskipun sudah ditangkap… mereka keluar dari penjara dan kembali ke dalam lubang.”
Komisaris Polisi David Manning mengatakan “pasukan keamanan tambahan” akan dikirim untuk menegaskan surat peringatan.
“Setelah konsultasi… polisi tidak punya pilihan lain selain menyingkirkan penghuni liar yang mengancam perdamaian dan ketertiban,” katanya.
Cuplikan video amatir memperlihatkan sebuah benda yang diduga sebuah drone melayang di atas ratusan penambang liar pada malam hari, seiring dengan suara dentuman, yang membuat para penambang lari kocar-kacir
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?