Pemerintah Pengin Hapus Lokalisasi, Palangka Raya Kok Dukung?
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Sosial baru-baru ini mencanangkan program penghapusan lokalisasi. Targetnya, tidak ada lagi lokalisasi prostitusi di Indonesia tahun 2018 mendatang.
Karena itu, Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay merasa aneh dengar pernyataan Wali Kota Palangka Raya Riban Setia yang mendukung lokalisasi.
"Kemensos punya direktorat khusus dalam memberdayakan komunitas tuna susila. Kemensos menyediakan modal dan juga melakukan pelatihan kerja. Modal yang diberikan bisa berbentuk usaha ekonomi produktif dan kelompok usaha bersama," ujar Daulay kepada JPNN, Minggu (6/3).
Menurut Daulay, daripada mendirikan lokalisai, Pemkot Palangka Raya sebaiknya bekerja sama dengan Kemensos untuk menjalankan program-program yang sudah dicanangkan tersebut. Dengan demikian mereka yang terpaksa terjun ke bisnis prostitusi, dapat keluar dengan terhormat.
Daulay meyakini hal tersebut, karena rasanya tidak mungkin ada orang yang tak bahagia menjalani kehidupan terhormat dan bermartabat.
"Faktanya, banyak yang masuk ke dalam bisnis haram itu karena faktor ekonomi. Kalau urusan ekonominya diselesaikan, tentu dengan mudah mereka bisa dikembalikan ke kehidupannya semula," ujar anggota fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menjelang Peringatan Hari Dharma Samudera, KSAL Pimpin Ziarah di TMP Kalibata
- Kemensos Salurkan Bantuan untuk Lansia Terdampak Longsor di Boyolali
- Kick-Off Meeting Program & Anggaran 2025, Dirjen Bina Adwil Minta Jajaran Sukseskan Asta Cita
- Bambang Widjanarko PKPN Singgung soal Evaluasi Kabinet Merah Putih
- Ide Terobosan Seleksi PPPK 2024, Formasi Kosong Dialihkan Saja
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Target Belum Tercapai