Pemerintah Pertahankan Harga TDL dan BBM
Senin, 27 Juni 2011 – 16:44 WIB
JAKARTA — Meski banyak pihak berspekulasi akibat tekanan harga minyak dunia, namun hingga saat ini pemerintah mengaku belum memiliki opsi apapun. Di bidang subsidi listrik misalnya, Kementerian BUMN masih optimis mempertahankan margin usaha PT PLN pada 2012 tetap 8 persen. Termasuk pula didalamnya nasib harga LPG, kata Mustafa masih belum ada opsi apapun dari pemerintah. Padahal Pertamina selaku penyalur sudah mengajukan permintaan dukungan dana lagi akibat realisasi melebihi kuota. ‘’Tekornya tinggi sekali mencapai Rp3,7 triliun sampai akhir tahun. Jadi diusulkan tambahan subsidi atau jalan lain agar Pertamina tidak rusak. Saat ini baru dibicarakan kemungkinan tambahan (kenaikan) harga BBM tapi belum kebijakan,’’ kata Mustafa.
‘’Sementara ini kita tetap 8 persen walaupun ada wacana turun ke 7 persen. Belum ada keputusan apapun, belum ada kejutan apapun tentang hal ini,’’ ujar Menteri BUMN, Mustafa Abu Bakar pada wartawan di Jakarta, Senin (27/6).
Meski demikian memang diakui kata Mustafa, pemerintah tengah ditekan dengan harga pasaran minyak dunia. Akibatnya tambahan subsidi untuk PLN saja saat ini tercatat hampir Rp40 triliun. ‘’Tambahannya besar sekali. Tapi kita belum bisa pastikan muaranya apakah ke penambahan subsidi atau kenaikan TDL. Namun sejauh ini masih belum ada opsi untuk kenaikan TDL,’’ tegas Mustafa.
Baca Juga:
JAKARTA — Meski banyak pihak berspekulasi akibat tekanan harga minyak dunia, namun hingga saat ini pemerintah mengaku belum memiliki opsi apapun.
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru