Pemerintah Pilih Pasif Soal DCA

Latihan Militer Singapura Bahayakan Ladang Minyak Natuna

Pemerintah Pilih Pasif Soal DCA
Pemerintah Pilih Pasif Soal DCA
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menyatakan bahwa saat ini pembicaraan tentang penggunaan wilayah  di Natuna untuk latihan perang militer Singapura sesuai kesepakatan Defense Cooperation Agreement (DCA), telah terhenti. Menurut Purnomo, banyak ladang minyak di Area Bravo di perairan Natuna, yang dalam perjanjian DCA disepakati menjadi lokasi latihan perang militer Singapura.

Kepada wartawan di DPR RI usai rapat kerja untuk membahas ratifikasi perjanjian batas wilayah Indonesia-Singapura dengan Komisi I DPR, Senin (24/5) sore, Purnomo menjelaskan, implementasi DCA memang memerlukan pembahasan lagi soal penggunaan Area Bravo untuk militer Singapura. Namun sampai saat ini pembahasannya terhenti. "Tidak jadi masalah. Kita akan melihat masalah lingkungannya, di situ banyak juga tersebar ladang minyak dan gas kita juga," kata Purnomo.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu menambahkan, pada prinsipnya Pemerintah Indonesia keberatan dengan penggunaan Area Bravo. untuk perang-perangan. Menurutnya, kondisi geografis di area tersebut juga harus diperhatikan, karena wilayah Perairan Natuna ditengarai kaya akan minyak dan gas.

Pada kesempatan itu Purnomo juga mengatakan, sampai saat ini kesepakatan Perjanjian Pertahanan dengan Singapura masih belum dilaksanakan. Pasalnya, penerapannya harus menunggu ratifikasi DPR. "Sekarang implementasi agreement itu tidak dilanjutkan, kan ratifikasinya belum selesai," ujarnya.

JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menyatakan bahwa saat ini pembicaraan tentang penggunaan wilayah  di Natuna untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News