Pemerintah Pulangkan 33 TKI dari Jordania
Minggu, 04 Maret 2012 – 12:21 WIB
Priatna menuturkan, hingga 1 Maret, 332 orang TKI PLRT di penampungan KBRI Amman meminta perlindungan. KBRI Amman dan Kemenlu pun, lanjut dia, terus berupaya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi TKI di Jordania yang jumlahnya terus bertambah.
Baca Juga:
Menurut dia, kendala utama yang dihadapi oleh KBRI Amman adalah sistem kafalah yang berlaku di Jordania dan di Timur Tengah pada umumnya. Dengan adanya sistem tersebut, imigrasi Jordania akan mengecek pengguna jasa/majikan sebelum memberikan exit permit kepada TKI. Jika majikan tidak memberikan izin karena alasan satu dan lain hal, exit permit tidak akan dikeluarkan sehingga TKI akan tertahan di KBRI.
Umumnya, menurut Priatna, persoalan yang dihadapi KBRI di Timur Tengah adalah banyak pengguna jasa/majikan yang menahan para TKI dengan alasan kontrak belum selesai atau tuduhan pencurian. Karena itu, KBRI dan tim dari Jakarta berulang-ulang mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait di Jordania untuk mengatasi masalah tersebut.
"Pemerintah RI terus mengupayakan proses penyelesaian dan pemulangan TKI di Jordania dan diharapkan dalam beberapa bulan ke depan, shelter KBRI ditekan seminimal mungkin, bahkan ke arah zero shelter," jelas Priatna.
JAKARTA - Selama ini pemulangan para tenaga kerja Indonesia penata laksana rumah tangga (TKI PLRT) selalu terkendala beberapa hal. Salah satunya
BERITA TERKAIT
- Megawati Tak Bermusuhan dengan Prabowo, Tetapi Bakal Jaga Jarak
- Pemerintah Dituding Tak Adil Menangani Honorer, Satpol PP Siapkan Aksi, Minta Perhatian Prabowo
- Singgung Tagline Indonesia Kerja, Megawati: Tolong Dijawab
- Anggota DPR Maria Lestari Mangkir Panggilan KPK
- Pemagaran Laut Sepanjang 30 Km di Tangerang Ancaman Bagi Ekologi dan Nelayan
- 2 Pejabat Dinas di Sumsel Kena OTT Kejari Palembang