Pemerintah Punya Andil Sebabkan Kerugian Negara Akibat Mafia Migas
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro mengakui bukan perkara mudah untuk memberantas mafia minyak dan gas (migas) di Indonesia. Ia mengumpamakan mafia migas layaknya udara yang tidak terwujud bentuknya, namun keberadaannya diyakini ada.
"Wujud sebenarnya mafia itu agak sulit, seperti kita bicara adanya udara saja. Bentuknya sulit, tapi memang ada keberadaannya," ujar Komaidi dalam acara diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (6/12).
Dia justru mensinyalir kemungkinan adanya andil pemerintah dalam kerugian yang dibebankan kepada negara akibat mafia migas di sektor energi nasional. Untuk itu ia meminta Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai oleh Faisal Basri bisa memreformasi cara kerja pemerintah dan DPR.
Sebab ia melihat kerugian negara yang selama ini digembar-gemborkan akibat mafia migas, sebagian besar andil dari ketidaktepatan dan kurang cepatnya kerja pemerintah.
"Jangan-jangan yang perlu direformasi justru cara kerja pemerintah dan DPR-nya karena banyak penyelewengan cost recovery akibat lambatnya perizinan. Kalau ada pembenahan tata kelola hulu hilir, ini wacana 15-20 tahun lalu. Hal seperti ini harus sampai ke publik secara seimbang," tandasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro mengakui bukan perkara mudah untuk memberantas mafia minyak dan gas (migas) di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tolong dong, Kasih Kepastian soal Honorer jadi PPPK Paruh Waktu
- Punya Prestasi Bagus, Fly DBA Indonesia Raih Penghargaan Tertinggi dari Saudia Airlines
- Tidak Ada Optimalisasi di Seleksi PPPK 2024 Tahap 1
- Pengurus Baru Dilantik, KAHMI Unkris Siap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas
- Merayakan HUT ke-17, TMP Ingin Melahirkan Kader Kritis dan Berpikir Matang
- Yanuar Arif Mengapresiasi Respons Cepat Menteri PU terhadap Aspirasi Masyarakat Banyumas-Cilacap