Pemerintah Punya Rp 98 T Talangi Jebolnya Kuota BBM Bersubsidi

Termasuk dasar-dasar yang digunakan dalam menaikan harga sehingga mampu diterima oleh masyarakat. Menurutnya, hal tersebut yang membuat pihaknya tidak memiliki pegangan yang pasti untuk dijelaskan kepada publik.
"Sampai sekarang saya belum pernah melihat audit Pertamina dari migas itu sendiri. Dasarnya apa menaikan harga? Sedangkan anda tidak tahu harga produksinya, prosesnya," kata Effendi.
Effendi juga berpandangan bahwa polemik pengelolaan migas disebabkan adanya mafia rente di dalamnya yang berakibat pada naiknya harga BBM. Dia berharap pemerintahan Jokowi-JK nantinya dapat menciptakan transparansi dalam tata niaga pengelolaan migas.
"Berapa besaran belanja per liter sehingga bisa menetapkan lebih murah dari negara lain, padahal belanjanya kita tidak tahu. Mengapa Petral ada di Singapura dan Hong Kong bukan di Cikini? Pertamina belanja pakai Dollar, tetapi pendapatannya dari Rupiah pasti ada disparitas," selorohnya. (dod)
JAKARTA - Upaya pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Akselerasi Pembiayaan Rantai Pasok, Bank Mandiri Hadirkan Layanan Supplier Financing
- Soal Dugaan Pertalite Bercampur Air di Klaten, SPBU Trucuk Siap Bertanggung Jawab
- Jumlah Investor Pasar Saham RI Meningkat Signifikan Selama Libur Lebaran
- Bea Cukai Bantu UMKM di Ambon dan Malang Tembus Pasar Ekspor Lewat 2 Kegiatan Ini
- PIK 2 Magnet Baru Investasi Properti, Makin Diminati Investor dan Ekspatriat Asia