Pemerintah Pusing, Tak Semua WNI Mau Keluar dari Yaman
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Indonesia dibuat pusing oleh WNI di Yaman. Pasalnya, tak semua WNI mau kembali ke tanah air meski situasi konflik di negara itu kian memanas.
Padahal pemerintah dalam pekan ini sudah berupaya maksimal untuk segera memulangkan para WNI. Menurut Direktur Perlindungan WNI, Lalu Muhammad Iqbal sebagian besar WNI yang menolak pulang adalah dari kalangan pelajar.
"Faktanya banyak yang tak mau pulang. Kami mengimbau, lewat media juga, agar warga Indonesia pulang. Sebelum kondisi menjadi lebih sulit untuk pulang," kata Iqbal di Jakarta, Rabu (1/4).
Iqbal mengingatkan para WNI terkait kemungkinan terjadi konflik yang lebih meluas nantinya. Oleh karena itu, antisipasi kepulangan WNI harus segera dilaksanakan.
Sejauh ini, ujarnya, pemerintah baru memulangkan 141 WNI ke tanah air. Jumlah ini tentunya masih sedikit jika dibandingkan jumlah keseluruhan warga Indonesia yang terdata di Yaman yaitu. sebanyak 4.159 orang.
"Kemenlu masih berusaha keras bergerak cepat untuk memindahkan komponen kedutaan besar di Yaman," imbuh Iqbal.
Sementara itu, lanjut Iqbal, Dubes RI untuk Yaman, Wajid Fauzi telah dipindahkan ke tempat aman. Iqbal tidak bersedia menyebutkan lokasi. pemindahan Dubes karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, tuturnya, WNI di Yaman masih tetap dapat menjalin komunikasi dengan KBRI. (flo/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dibuat pusing oleh WNI di Yaman. Pasalnya, tak semua WNI mau kembali ke tanah air meski situasi konflik di negara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya