Pemerintah Ragu Terapkan Pembatasan BBM Bersubsidi
Rabu, 02 Maret 2011 – 16:29 WIB
JAKARTA — Rencana pembatasan Bahar Bakar Minyak (BBM) subsidi yang semula ditargetkan berlaku April 2011, masih belum menemui kejelasan. Pemerintah mengakui sangat berhati-hati sebelum menjalankan kebijakan tersebut.
Bahkan Menteri ESDM, Darwin Saleh, menolak jika menggunakan kata-kata pembatasan, melainkan pengaturan BBM agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat sebelum pemberlakuannya yang entah kapan dilaksanakan.
Baca Juga:
"Tidak ada istilah pembatasan karena tidak boleh dibatasi. Ini pengaturan. Soal waktu kita memang tidak bisa berandai-andai. Pak Menko (Hatta Radjasa) memberikan sinyal bahwa kita harus sangat hati-hati," kata Darwin menjawab wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/3).
Sesuai keinginan pemerintah, pengaturan BBM subsidi ini agar penyalurannya tepat sasaran. Namun untuk melaksanakan kebijakan tersebut, memerlukan kajian yang mendalam, agar pemberlakuannya benar-benar sesuai target. Hal itu pula yang menjadi alasan penundaan waktu pelaksanaan pembatasan atau pengaturan BBM subsidi ini.
JAKARTA — Rencana pembatasan Bahar Bakar Minyak (BBM) subsidi yang semula ditargetkan berlaku April 2011, masih belum menemui kejelasan. Pemerintah
BERITA TERKAIT
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital
- Dihadiri 25 Pakar & Praktisi Terkemuka, IKF 2024 Diikuti Lebih dari 1.600 Peserta
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi
- Puluhan Perusahaan Raih BUMN Branding & Marketing Awards 2024