Pemerintah RI Tidak Diam, Semua Terus Bergerak
jpnn.com - JAKARTA - Upaya pembebasan 10 WNI yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina juga terus dipantau ketat Istana.
Hampir setiap hari, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dipanggil ke Istana untuk melaporkan langsung proses pembebasan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Kantor Staf Presiden (KSP) pun ikut menjadi pihak yang secara khusus memberikan kajian dan masukan kepada presiden.
Deputi KSP bidang Politik, Hukum, Keamanan, dan HAM Jaleswari Pramodhawardhani mengatakan, negosiasi tetap menjadi opsi utama karena opsi operasi militer terhalang regulasi pemerintah Filipina. ’’Tapi, negara tidak boleh kalah dan tampak lemah menghadapi teroris,’’ ujarnya.
Jaleswari yang berlatar belakang pengamat militer dan intelijen menyebut, dirinya tidak bisa membeber detil masukan yang disampaikan KSP kepada presiden karena terkait keselamatan sandera.
Namun, dia memastikan bahwa pemerintah Indonesia tidak diam saja. ’’Semua terus bergerak untuk memastikan perlindungan pada warga negara,’’ katanya. (bil/owi/far/sof/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC
- Program UPLAND, SLB Tamima Mumtaz Wujudkan Kemandirian Ekonomi & Peningkatan Gizi