Pemerintah Salurkan Rp 11,8 M Untuk Bangun Rumah Korban Gempa Aceh
jpnn.com - JAKARTA - Posko utama Tanggap Darurat Gempa Aceh hingga Jumat (16/12) telah menerima laporan 18.612 rumah rusak akibat gempa yang terjadi beberapa waktu lalu.
Dari jumlah tersebut, 2.551 rumah rusak berat. Sementara 16.061 rumah dilaporkan rusak, namun tidak sampai rusak berat.
"Rinciannya, di Pidie Jaya terdapat 17.673 rumah rusak (2.414 rusak berat, 15.259 rusak), di Bireuen ada 796 rumah rusak (105 rusak berat, 691 rusak), dan di Pidie ada 143 rumah rusak (32 rusak berat, 111 rusak)," ujar Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (16/12).
Menurut Sutopo, dari sejumlah rumah rusak tersebut, yang sudah diverifikasi dan ditetapkan melalui SK Bupati dengan lampiran by name by address mencapai 416 rumah. Dengan rincian, di Pidie Jaya 273 rumah rusak (142 rusak berat, 131 rusak) dan di Pidie 143 rumah rusak (32 rusak berat, 111 rusak).
"Dari dasar ini BNPB menyalurkan bantuan stimulus rumah rusak sebesar Rp 11,8 miliar. Yaitu Rp 8,3 miliar untuk Pidie Jaya dan Rp 3,5 miliar untuk Pidie," tutur Sutopo.
Pemerintah kata Sutopo, memberikan stimulus perbaikan rumah rusak berat sebesar Rp 40 juta dan rumah rusak Rp 20 juta per rumah.
"Pendataan dan verifikasi masih terus dilakukan dan dipercepat dengan menambah jumlah personil di lapangan. Perguruan tinggi dan relawan dilibatkan dalam proses pendataan dan verifikasi agar secepatnya selesai," pungkas Sutopo.(gir/jpnn)
JAKARTA - Posko utama Tanggap Darurat Gempa Aceh hingga Jumat (16/12) telah menerima laporan 18.612 rumah rusak akibat gempa yang terjadi beberapa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Forum Pemred SMSI Gelar Diskusi Membedah Solusi Kemacetan yang Merugikan Masyarakat
- Kadin Munaslub Sebut Prabowo Akan Hadir di Rapimnas, Begini Tanggapan Kubu Arsjad
- Ketua PP PMKRI Soroti Dua Isu Penting Saat Bertemu Menteri Komdigi RI
- Renovasi Rumah di Menteng Tetap Jalan Meski Tebang Pohon Tanpa Izin
- Terbukti Bersalah, Kusumayati Dihukum 14 Bulan Penjara
- Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi Belum Optimal, Setara Institute Gelar Workshop di Sulsel