Pemerintah Sebaiknya Jangan Nekat Sahkan RUU HIP, MUI: Umat Islam akan Bergerak
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Dewan Pimpinan MUI Provinsi se-Indonesia terang-terangan menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Penolakan itu dituangkan dalam 8 maklumat MUI yang ditandatangani Wakil Ketua Umum KH Muhyiddin Junaidi dan Sekretaris Jenderal Anwar Abbas.
Dewan pimpinan MUI juga mewanti-wanti agar pemerintah maupun DPR RI tidak membuat RUU HIP menjadi undang-undang. Jika tidak, MUI akan mengajak seluruh umat Islam untuk bergerak.
"Bila maklumat kami diabaikan oleh pemerintah dan DPR, maka kami pimpinan MUI Pusat dan segenap pimpinan MUI Provinsi se-Indonesia mengimbau umat Islam Indonesia agar bangkit bersatu," kata Kiai Muhyiddin.
Umat Islam, lanjutnya, harus bersatu dengan segenap upaya konstitusional menjadi garda terdepan dalam menolak paham komunisme dan berbagai upaya licik yang dilakukan aktivis serta simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Umat Islam harus jadi garda terdepan melawan paham komunis dan berbagai upaya licik yang merongrong NKRI, Pancasila, dan UUD 1945," tegas Kiai Muhyiddin.
MUI juga mendukung sepenuhnya keberadaan TNI sebagai penjaga kedaulatan NKRI sekaligus pengawal Pancasila.
Karena itu, umat Islam harus bersatu jika ternyata ada indikasi penyebaran paham komunis dengan berbagai cara dan kedok.
MUI siap mengajak seluruh umat Islam tanah air untuk bergerak menentang jika RUU HIP tetap disahkan pemerintah dan DPR.
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Kiai Marsudi Sampaikan Orasi Ilmiah di UIN Saizu Purwokerto
- Presiden Prabowo Dukung Kemerdekaan Palestina, MUI Bereaksi
- Mobil Maung Jadi Kendaraan Dinas Pejabat, MUI: Bukti Dukung Produk Dalam Negeri
- Mediasi Gagal karena Jaksa Meminta Guru Honorer Supriyani Segera Masuk Ruangan