Pemerintah Selidiki Kondisi Perbudakan di Sejumlah Perkebunan Australia
Pemerintah akan menyelidiki laporan adanya kondisi perbudakan yang dialami para pekerja asing di sejumlah perkebunan di Australia. Komisi Senat akan memeriksa semua pihak yang terlibat termasuk dalam penyalahgunaan jenis visa 417 yang dikenal sebagai working holiday visa.
Program Four Corners yang ditayangkan ABC mengungkap adanya praktek yang menyerupai perbudakan, yang dialami para pekerja asing di sejumlah perkebunan dan pabrik pengolahan ayam dan telur.
Di negara bagian Victoria, Menteri Hubungan Industrial Natalie Hutchins menyatakan pihaknya akan menyelidiki praktek tidak bertanggung jawab yang dijalankan sejumlah perusahaan jasa penyedia tenaga kerja.
"Kami sedang memproses pembentukan komite untuk melakukan investigasi. Semoha hasilnya bisa cepat diketahui," kata Hutchins kepada ABC.
Sementara Senator asal Australia Barat, Sue Lines, ketua komite senat yang sekaligus menangani urusan visa, menyebut Departemen Tenaga Kerja Australia sebenarnya mengetahui meningkatnya jumlah laporan kondisi buruk yang dialami para pekerja.
Senator Lines menyatakan sekitar 40 persen laporan masuk di bulan Februari namun Depnaker tidak menindaklanjutinya.
"Saya dilapori oleh Depnaker di bulan Februari mengenai banyaknya laporan dari para pekerja asing pemegang visa 417," katanya.
Senator Lines mengatakan bukti-bukti yang diungkapkan dalam laporan Four Corners akan menjadi bahan dalam pemeriksaan komite Senat mendatang.
Pemerintah akan menyelidiki laporan adanya kondisi perbudakan yang dialami para pekerja asing di sejumlah perkebunan di Australia. Komisi Senat akan
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?