Pemerintah Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran

Pemerintah Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran
Pemerintah Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran
Meski pemerintah terus meningkatkan layanan angkutan transportasi umum, itu tidak cukup membendung tingginya pemudik dengan kendaraan pribadi. Namun Hatta maklum dengan kondisi tersebut. "Jadi bisa kita pahami kalau banyak yang sudah berhasil di kota (Jakarta) dan ingin membawa pulang ke daerah asalnya. Tapi yang penting fasilitas ada, misal motornya diangkut," urainya.

Selain persoalan tersebut, kesiapan arus mudik lainnya kemarin juga dibahas dalam sidang kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hatta mengungkapkan, terdapat empat hal yang dilaporkan, yakni kecukupan bahan pangan pokok; pasokan BBM, elpiji, dan listrik; sarana dan prasarana angkutan mudik; serta perbaikan infrastruktur.

Secara keseluruhan, kata Hatta, bahan pangan pokok mencukupi bahkan surplus hingga akhir tahun. Beberapa harga sejumlah bahan kebutuhan pokok juga dinilai masih stabil. Menurut Hatta, presiden memberikan perhatian pada penyaluran beras raskin. "Presiden minta untuk operasi pasar dan pasar murah peduli di 20 provinsi, baik untuk BUMN peduli maupun pasar nasional kita," katanya.

Sementara untuk stok BBM, Hatta merinci, stok premium cukup dan tersedia hingga 18 hari. Kemudian kerosin cukup 80 hari, solar 19,7 hari, avtur 25,6 hari, pertamax 55,7 hari, dan pertamax plus 106,7 hari. Stok pertamax plus yang cukup banyak itu mengindikasikan peralihan penggunaan pertamax plus ke premium meningkat. "Ini yang harus dikendalikan. Tentu saja Pertamina siaga, utamanya premium dan solar yang penggunaannya cukup banyak," papar mantan menhub dan mensesneg itu.

JAKARTA - Pemerintah berupaya meminimalisir terjadinya kecelakaan kendaraan roda dan mengurangi beban jalan raya dalam arus mudik tahun ini. Sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News