Pemerintah Sokong Keuangan Pertamina
Senin, 27 Juni 2011 – 12:01 WIB
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian ESDM, Kardaya Warnika menyatakan, pihaknya masih melakukan kajian mendalam terkait usulan subsidi elpiji 12 kg dan 50 kg tersebut. Dia berpendapat, mensubsidi kedua elpiji itu yang merupakan komoditas nonsubsidi merupakan sesuatu yang baru. "Elpiji 12 kg merupakan produk nonsubsidi. Jadi, mesti dikaji dari berbagai sisi, karena ini sesuatu yang baru," ungkapnya.
Baca Juga:
Begitupun dengan keinginan Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg dan 50 kg, menurut Kardaya tak bisa serta merta disetujui meski pemerintah juga mengakui karena kedua produk itu nonsubsidi, dimana harga merupakan kewenangan Pertamina.
Pertamina memang telah menyodorkan 2 opsi mengatasi kerugian bisnis elpiji nonsubsidi. Yakni menaikkan harganya sekitar 10 persen pada akhir Juni dan selanjutnya kemasan 12 kg. Jika itu tak bisa, maka perusahaan migas pelat merah itu mengajukan opsi kedua agar elpiji 12 kg dan 50 kg disubsidi saja.
"Kalau tidak boleh naik, mestinya yang ruginya Pertamina diganti oleh pemerintah. Apakah mau, orang yang mampu terus disubsidi Pertamina" Terus Pertamina nanti gak bisa tumbuh seperti Petronas," kata Dirut Pertamina Karen Agustiawan belum lama ini. (lum)
JAKARTA - Rencana Menteri BUMN agar PT Pertamina (Persero) memperoleh subsidi untuk penjualan elpiji kemasan 12 kg dinilai merupakan kebijakan yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi