Pemerintah Sulit Lakukan Relokasi Permukiman Warga
Dari Kawasan Kumuh dan Sekitar Jalur Kereta
Jumat, 26 Maret 2010 – 15:36 WIB
JAKARTA - Pemerintah memang terus menyuarakan tekadnya untuk merelokasi warga Jakarta yang tinggal di kawasan kumuh dan bantaran rel kereta api. Namun ternyata, realisasinya tak semudah tekadnya.
Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa mengaku kesulitan melakukan relokasi warga Jakarta dari kawasan kumuh lantaran semakin terbatasnya lahan dan tingkat kepadatan penduduk Jakarta yang sangat tinggi. "Jujur saja, sangat sulit merelokasi penduduk Jakarta yang sudah begitu padatnya. Apalagi kantong-kantong permukiman kumuh tak hanya di satu titik saja, tapi menyebar ke mana-mana," kata Suharso di Kantor Kementerian Perumahan Rakyat, Jumat (26/3).
Dia mencontohkan permukiman kumuh di sepanjang rel kereta api. Lantaran sulitnya lahan untuk perumahan di Jakarta, masyarakat pun membangun rumah di pinggir rel sehingga laju kereta api menjadi terhambat.
"Kemarin (Kamis, 24/3) saya melakukan peninjauan ke kawasan kumuh di sepanjang rel kereta api dari Stasiun Tanjung Priuk ke Stasiun Jakarta Kota. Hasilnya sangat memprihatinkan. Jumlah rumahnya semakin banyak dan sangat kumuh," tuturnya.
JAKARTA - Pemerintah memang terus menyuarakan tekadnya untuk merelokasi warga Jakarta yang tinggal di kawasan kumuh dan bantaran rel kereta api.
BERITA TERKAIT
- 2 Pejabat Dinas di Sumsel Kena OTT Kejari Palembang
- Prabowo Ingin Para Kepala Daerah Digembleng Seperti Menteri
- Menjelang Peringatan Hari Dharma Samudera, KSAL Pimpin Ziarah di TMP Kalibata
- Kemensos Salurkan Bantuan untuk Lansia Terdampak Longsor di Boyolali
- Kick-Off Meeting Program & Anggaran 2025, Dirjen Bina Adwil Minta Jajaran Sukseskan Asta Cita
- Bambang Widjanarko PKPN Singgung soal Evaluasi Kabinet Merah Putih