Pemerintah Tak Akan Tidur Sebelum Semua Sandera Bebas
jpnn.com - jpnn.com - Pemerintah menghadapi tantangan yang cukup berat dengan maraknya kasus penculikan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Khususnya di wilayah perairan Sulu maupun Malaysia.
Karena itu, upaya perlindungan WNI di luar negeri kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, harus terus diperbaiki dari waktu ke waktu.
"Untuk memperbaikinya, antara lain telah dilangsungkan pertemuan trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina, atas inisiatif Indonesia beberapa waktu lalu. Indonesia menekankan pentingnya tiap negara menjaga keamanan wilayah perairannya," ujar Retno pada pernyataan pers tahunan di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (10/1).
Dalam pertemuan, Indonesia kata Retno, juga menegaskan pentingnya dibentuk kerja sama trilateral untuk meningkatkan keamanan perairan Sulu dan Sabah. Dan kerja sama tersebut akhirnya dapat terwujud.
Bahkan kemudian 25 WNI yang sebelumnya disandera kelompok Abu Sayaf di Filipina Selatan, berhasil dibebaskan.
"Selain itu, empat WNI lainnya juga telah dibebaskan dari Somalia setelah 4,5 tahun dalam penyanderaan. Masih ada empat saudara kita yang harus dibebaskan di Filipina Selatan," tukas Retno.
Pemerintah kata Retno, tidak akan pernah tinggal diam sampai WNI yang masih diculik di Filipina Selatan kembali dengan selamat pada keluarganya masih-masing. (gir/jpnn)
Pemerintah menghadapi tantangan yang cukup berat dengan maraknya kasus penculikan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Khususnya di
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri
- 19 WNI Dapat Diselamatkan, 165 Lainnya Masih Terancam Hukuman Mati
- Tak Ada WNI yang Jadi Korban Penembakan di Philadelphia
- 166 WNI Terjerat Hukuman Mati di Luar Negeri, Begini Cara Pemerintah RI Bantu Mereka
- 168 WNI di Luar Negeri Dibayang-bayangi Ancaman Hukuman Mati
- Incar Investasi Besar-Besaran di IKN Nusantara, Kemenlu Korsel: We Love You