Pemerintah tak Perlu Ragu Terbitkan Amdal Revitalisasi Teluk Benoa
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat sosial dan lingkungan, MT Arifin mengatakan pemerintah pusat tidak perlu ragu menerbitkan hasil kajian Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) terhadap rencana Revitalisasi Teluk Benoa (RTB) di Bali. Keragu-raguan pemerintah menurutnya justru akan merugikan semua pihak yang terlibat dalam RTB.
Untuk lebih meyakinkan, dia mendorong pemerintah menerjunkan tim melakukan survei dan peninjauan langsung ke Teluk Benoa, Bali.
"Mestinya pemerintah menerjunkan tim untuk lakukan survei, dan peninjauan ke Teluk Benoa. Pemerintah harus lakukan kajian terhadap lingkungan, sosial, dan fisiknya," kata MT Arifin dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (14/4).
Selain itu, katanya, pemerintah juga harus memiliki roadmap kebijakan jangka panjang untuk kawasan Teluk Benoa dengan mempertimbangkan perspektif kedaerahannya.
"Setelah itu baru buat ancangan untuk kerja sama dengan Dewan, karena Dewan lah yang memutuskannya. Pemerintah harus buat draf akademiknya, dan disodorkan ke Dewan," jelasnya.
Langkah tersebut menurut MT Arifin harus dilakukan pemerintah supaya perdebatan terkait RTB bisa segera mendapat titik temu. Apalagi keputusan akhir ada di tangan pemerintah pusat. Bila pro-kotra RTB dibiarkan berlarut-larut maka akan mengganggu dunia investasi di Bali.
"Dari segi investasi pun tidak pernah bisa berjalan. Karenanya, pemerintah harus punya sikap tegas, tidak ragu untuk segera keluarkan kajian terhadap rencana revitalisasi Teluk Benoa," tegasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Pengamat sosial dan lingkungan, MT Arifin mengatakan pemerintah pusat tidak perlu ragu menerbitkan hasil kajian Analisis Dampak Lingkungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gadis Asal Tasikmalaya yang Hilang Ditemukan di Brebes, Begini Ceritanya
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran