Pemerintah Takut Utang Luar Negeri
Senin, 10 Agustus 2009 – 11:31 WIB
Presiden menjelaskan, angka itu masih cukup aman dan tepat bagi perekonomian Indonesia yang masih dalam tahap pemulihan krisis global. Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, Presiden menjelaskan, pemerintah akan melakukan empat kebijakan. Pertama, mengupayakan pinjaman dengan persyaratan lunak untuk jangka panjang. Kedua, mengutamakan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) rupiah di pasar dalam negeri, guna pengembangan pasar modal dan membantu pengelolaan likuiditas pasar.
Ketiga, membuka akses sumber pembiayaan di pasar internasional, seperti global bond dan sukuk global untuk meningkatkan posisi tawar.Serta keempat, penarikan pinjaman siaga yang sudah menjadi komitmen lembaga keuangan internasional dan yang belum dapat direalisasikan pada 2009. "Untuk mengatasi krisis, pemerintah berkomitmen tidak akan menggunakan bantuan dana IMF seperti saat krisis 1998," kata Presiden. (sam/JPNN)
JAKARTA -- Anggota Dewan Pakar Partai Demokrat, Pande Radja Silalahi mengatakan, penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Perwakilan Nelayan Lobster: Awasi Dugaan Monopoli Ekspor BBL
- Anindya Bakrie Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo – Gibran
- BPOM Dukung Pengembangan Industri Bioteknologi Nasional
- Berkomitem Beri Pelayanan Terbaik, IAS Handle Kargo Logistik MotoGP 2024 Mandalika
- Penambahan Stok BBM di Ajang MotoGP Turut Menggerakkan Ekonomi Lokal
- Aktivis Dorong Penggunaan Telur Berstandar Kesejahteraan Hewan yang Lebih Tinggi