Pemerintah Tambah Alat Pemeriksaan Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan pemerintah akan menambah jumlah reagen yang digunakan untuk pemeriksaan COVID-19.
"Kita bersyukur bahwa hari ini, diperkirakan nanti malam kita akan mendapatkan lagi tambahan reagen untuk mengoptimalkan laboratorium yang kita miliki," ujar Achmad dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, yang disiarkan secara daring, Minggu (19/4).
"Reagen ini nanti malam akan kita terima dan saat itu juga kita distribusikan ke seluruh laboratorium jejaring," katanya.
Tidak hanya menambah jumlah reagen, Achmad mengatakan pemerintah akan menambah jumlah laboratorium, yang saat ini berjumlah 35 laboratorium aktif.
Achmad Yurianto mengemukakan penanganan COVID-19 di bidang kesehatan dilakukan melalui dua mekanisme pendekatan, yaitu pengelolaan COVID-19 di pra-rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk memutus penularan dengan mengedukasi masyarakat, menjaga jarak fisik saat berkomunikasi, tetap tinggal di rumah memakai masker sampai melaksanakan isolasi mandiri, baik perorangan maupun kelompok, serta menerapkan PSBB.
Upaya ini akan diperkuat dengan penelusuran kontak dekat, kontak tracing dari kasus positif yang dikonfirmasi dirawat di rumah sakit. Kegiatan kontak tracing ini akan dilakukan oleh dinas kesehatan setempat yang dibantu aparat.
"Keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada peran serta masyarakat, kerja sama semua perangkat dari tingkat RT, RW, desa, untuk bergotong royong dalam semangat saling melindungi," ujar Achmad.
Selain pengelolaan sebelum rumah sakit, Achmad menerangkan penanganan COVID-19 juga berfokus pada pengelolaan rumah sakit. "Dengan mengupayakan secara maksimal, penderita COVID-19 mendapatkan layanan yang terbaik dan petugas kesehatan yang melayaninya pun juga terlindung dari kemungkinan penularan COVID-19 dari pasien yang dirawat," katanya.
Alat pemeriksaan ini diperkirakan akan tiba malam ini. Dengan tambahan ini pemeriksaan bisa dioptimalkan.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN