Pemerintah Tambah Jumlah Paket Obat dan Bantuan untuk Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan pihaknya menambah paket obat-obatan dan vitamin gratis untuk pasien Covid-19 isolasi mandiri, yang bergejala ringan dan tanpa reaksi penyakit.
Selain itu, pria yang akrab disapa Jokowi itu memastikan ada bantuan kepada masyarakat umum yang terdampak di masa PPKM Darurat.
"Pemerintah akan terus membagikan paket obat gratis untuk OTG dan yang bergejala ringan yang direncanakan sejumlah 2 juta paket obat," kata Jokowi dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/7) malam.
Selain itu, Jokowi menyatakan pemerintah menambah alokasi anggaran Rp55,21 triliun sebagai bantuan meringankan beban masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.
Anggaran itu akan digunakan untuk Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, Program Keluarga Harapan (PKH), sembako, kuota internet, dan subsidi listrik.
"Pemerintah juga memberikan insentif untuk usaha mikro informal sebesar Rp1,2 juta untuk sekitar sejuta usaha mikro dan saya sudah memerintahkan kepada para menteri terkait untuk segera menyalurkan bansos tersebut kepada warga masyarakat yang berhak," kata Jokowi.
Oleh karena itu, eks gubernur DKI Jakarta itu mengajak seluruh lapisan masyarakat bersatu melawan Covid-19.
Jokowi menyadari situasi saat ini sangat berat. Namun, dia berharap kerja keras bersama bisa melepaskan Indonesia dari wabah Covid-19 ini.
Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah kabar baik mengenai bantuan untuk Pasien Covid-19 dan masyarakat di tengah masa PPKM Darurat. Paket obat-obatan ditambah, begitu juga bantuan sosial lainnya.
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Jokowi Wariskan Masalah Birokrasi, Prabowo Harus Bertindak Lebih Berani