Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular

Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular
Pertemuan Lintas Program/Sektor tentang Pengembangan Kebijakan Gula Garam Lemak (GGL) untuk Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Indonesia di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/2). Foto: Romaida/jpnn.com

Asnawi mengungkapkan kebijakan yang tepat berpotensi menekan eskalasi pembiayaan belanja kesehatan yang telah mencapai 7,8 persen per tahun, dalam 10 tahun terakhir.

Menurut Asnawi, pengendalian faktor risiko dapat menghemat pembiayaan kesehatan, sehingga alokasi anggaran bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.

"Kami tahu, satu, penyakit PTM itu menghabiskan pembiayaan yang relatif sangat besar. Apabila kita bisa mengendalikan faktor risiko, berarti kita menghemat," ujarnya.

"Dengan demikian, penghematan itu bisa kita gunakan untuk berbagai program-program pembangunan kesehatan lain yang juga sangat dinantikan oleh warga bangsa kita," sambungnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan upaya pencegahan dan pengendalian PTM terus diperkuat melalui berbagai langkah strategis.

Mencakup di antaranya edukasi gizi seimbang, promosi pola makan sehat, serta peningkatan kesadaran akan risiko PTM untuk mendorong perubahan perilaku sejak dini.

"Kami fokus pada pengurangan konsumsi gula, garam, dan lemak sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat," ujarnya.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sukadiono menekankan pengendalian konsumsi garam dan lemak tidak sehat memerlukan kerja sama lintas sektor.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyoroti tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap Gula, Garam, dan Lemak (GGL).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News