Pemerintah Terus Mendorong Potensi Besar Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan

Selain itu, AI juga dapat meningkatkan PDB Asia Tenggara sebesar USD 1 triliun pada 2030 dengan kontribusi Indonesia hingga 40 persen atau setara USD 366 miliar.
“Semikonduktor dan AI memiliki peran penting untuk perkembangan teknologi dan masa depan dunia. Memang tidak ada AI tanpa semikonduktor dan tidak ada semikonduktor yang sekarang tanpa AI, dan ini bergerak beriringan,” ujar Menko Airlangga.
Kemajuan AI juga tergantung pada kapasitas komputasi data center yang bergantung pada semikonduktor.
Berdasarkan laporan McKinsey, permintaan global terhadap semikonduktor pada 2030 diproyeksikan mencapai USD1 triliun, didominasi oleh sektor data center (33 persen), komunikasi nirkabel (26 persen), dan otomotif (14 persen).
Seiring dengan hal tersebut, permintaan semikonduktor di dalam negeri juga meningkat.
Untuk memanfaatkan potensi tersebut, Pemerintah telah menargetkan produksi EV roda empat sebanyak 600 ribu unit pada 2030, sementara produksi ponsel genggam serta tablet juga telah mencapai 40,2 juta unit pada 2022.
Di sisi lain, Indonesia masih sangat bergantung pada impor semikonduktor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Nilai impor diproyeksikan terus meningkat secara signifikan dan mencapai sekitar USD 22,31 miliar pada 2045.
Menko Airlangga memastikan pemerintah terus mendorong potensi besar Semikonduktor dan Artificial Intelligence yang berperan penting dalam pengembangan teknologi
- Telkom Dukung Ekosistem Pendidikan Indonesia Makin Berkualitas Lewat AI Tanya Pijar
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- IDCI Soroti Dampak Relaksasi TKDN Sektor TIK Terhadap Kemandirian Teknologi Nasional
- TSL 2025 Jadi Ajang Pamer Inovasi Pelajar di Bidang Sains dan Teknologi
- Menko Airlangga Bertemu PM Anwar Ibrahim, Bahas Strategi Menghadapi Tarif Resiprokal AS
- Aktivis Buruh Indonesia Minta ILO Siapkan Regulasi Ekonomi Digital