Pemerintah Terus Mendorong Potensi Besar Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan

Pemerintah Terus Mendorong Potensi Besar Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) saat hadir acara Seminar Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bertema 'Semikonduktor dan AI sebagai Penggerak Revolusi Teknologi Masa Depan' yang berlangsung di Jakarta, Rabu (15/1). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

Selain itu, AI juga dapat meningkatkan PDB Asia Tenggara sebesar USD 1 triliun pada 2030 dengan kontribusi Indonesia hingga 40 persen atau setara USD 366 miliar.

“Semikonduktor dan AI memiliki peran penting untuk perkembangan teknologi dan masa depan dunia. Memang tidak ada AI tanpa semikonduktor dan tidak ada semikonduktor yang sekarang tanpa AI, dan ini bergerak beriringan,” ujar Menko Airlangga.

Kemajuan AI juga tergantung pada kapasitas komputasi data center yang bergantung pada semikonduktor.

Berdasarkan laporan McKinsey, permintaan global terhadap semikonduktor pada 2030 diproyeksikan mencapai USD1 triliun, didominasi oleh sektor data center (33 persen), komunikasi nirkabel (26 persen), dan otomotif (14 persen).

Seiring dengan hal tersebut, permintaan semikonduktor di dalam negeri juga meningkat.

Untuk memanfaatkan potensi tersebut, Pemerintah telah menargetkan produksi EV roda empat sebanyak 600 ribu unit pada 2030, sementara produksi ponsel genggam serta tablet juga telah mencapai 40,2 juta unit pada 2022.

Di sisi lain, Indonesia masih sangat bergantung pada impor semikonduktor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Nilai impor diproyeksikan terus meningkat secara signifikan dan mencapai sekitar USD 22,31 miliar pada 2045.

Menko Airlangga memastikan pemerintah terus mendorong potensi besar Semikonduktor dan Artificial Intelligence yang berperan penting dalam pengembangan teknologi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News