Pemerintah Terus Tambah Tenaga Analis Jabatan
Kamis, 10 Mei 2012 – 15:01 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menambah jumlah tenaga analis jabatan di berbagai instansi pemerintahan. Setelah mencetak sekitar 3.200 analis jabatan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) kembali menggelar workshop diklat analis jabatan yang digelar serempak di tiga kota, yakni Pekanbaru, Banjarmasin, dan Pontianak. Ramli Naibaho mengatakan, analisis jabatan dan perhitungan beban kerja merupakan bagian dari program percepatan reformasi birokrasi, khususnya dalam penataan PNS. Hasil yang diharapkan berupa uraian jabatan (job description) dan peta jabatan serta hasil analisis perhitungan beban kerja.
Diklat yang sudah digelar sejak Senin (7/5) itu akan berakhir pada Sabtu (12/5). Diklat di Pontianak yang dibuka Sekretaris Kementerian PAN&RB Tasdik Kinanto, diikuti 105 peserta yang berasal dari pegawai Pemprov Kalimantan Barat dan 14 kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Sedangkan di Pekanbaru, diklat dibuka oleh Deputi SDM Aparatur Kementerian PAN&RB Ramli Naibaho. Diklat tersebut diikuti 154 peserta dari Pemprov Riau dan 10 kabupaten/kota di wilayah provinsi tersebut plus peserta dari Kabupaten Mentawai. Sementara diklat di Banjarmasin diikuti 107 peserta dari pegawai di lingkungan Pemprov Kalimantan Selatan, serta 13 kabupaten/kota di provinsi tersebut, ditambah pegawai dari BKN kalimantan Selatan.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menambah jumlah tenaga analis jabatan di berbagai instansi pemerintahan. Setelah mencetak sekitar 3.200 analis
BERITA TERKAIT
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan