Pemerintah Tetapkan Plafon KUR 2018 Rp 120 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah akan menambah plafon kredit usaha rakyat (KUR) dari Rp 106,6 triliun menjadi Rp 120 triliun pada tahun depan atau naik Rp 13,4 triliun.
Selain itu, pemerintah memastikan besaran bunga KUR pada 2018 sebesar tujuh persen.
Tahun ini, bunga KUR dipatok pada angka sembilan persen. Penurunan tersebut tentu bisa meringankan pelaku usaha.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, ada kenaikan besaran subsidi bunga KUR untuk setiap skema KUR tahun depan.
’’KUR mikro naik satu persen, dari 9,5 persen menjadi 10,5 persen. KUR ritel juga naik satu persen, dari 4,5 persen menjadi 5,5 persen,’’ papar Darmin, Jumat (8/12). Selanjutnya, KUR penempatan TKI naik dua persen, yakni dari 12 menjadi 14 persen.
Mantan gubernur Bank Indonesia (BI) itu menjelaskan, target minimal penyaluran KUR di sektor produksi sebesar 50 persen dari total penyaluran KUR.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pemerintah berfokus mendorong penyaluran KUR untuk sektor produksi.
Yakni, meliputi sektor pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa.
Pemerintah akan menambah plafon kredit usaha rakyat (KUR) dari Rp 106,6 triliun menjadi Rp 120 triliun pada tahun depan atau naik Rp 13,4 triliun.
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- MSPP: Kementan Dorong Petani Muda Memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat
- Korupsi Dana Kredit Usaha Rakyat, PS Merugikan Negara Rp 1,8 Miliar
- Menko Airlangga Tegaskan Tak Ada Alasan Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Berjalan
- Kementan Perkuat Ekosistem Kluster Pertanian untuk Kelayakan Pengajuan Permodalan
- Tingkatkan Skala Usaha Bagi Petani Milenial, Kementan Buka Peluang Akses Permodalan