Pemerintah Thailand Perpanjang Jam Malam
Kamis, 20 Mei 2010 – 13:11 WIB
BANGKOK - Pihak pemerintah Thailand, Kamis (20/5), memutuskan untuk memberlakukan jam malam hingga setidaknya tiga malam lagi di Bangkok, berikut di 23 wilayah provinsi lainnya. Sebagaimana diberitakan AFP, kebijakan itu disebutkan bertujuan untuk mencegah konflik lanjutan, pasca operasi ofensif tentara atas kaum demonstran anti-pemerintah dalam dua hari ini.
Keputusan itu diambil setelah digelarnya sebuah pertemuan siang ini, yang dipimpin langsung oleh PM Abhisit Vejjajiva. "Pertemuan menyekapati untuk memberlakukan (perpanjangan) jam malam, guna lebih mengamankan kawasan tersebut dan membatasi aktivitas mereka (kaum demonstran)," ungkap Dithaporn Sasasmit, juru bicara Komando Operasi Keamanan Internal yang berada di bawah militer Thailand.
Baca Juga:
Sebelumnya, jam malam memang telah diumumkan berlaku untuk Bangkok dan 23 provinsi lainnya, pada Rabu (19/5) malam, yang membatasi kegiatan warga antara pukul 20.00 hingga 06.00 pagi waktu setempat. Ini dilakukan guna mengendalikan tindak pembakaran dan pengrusakan, yang marak terjadi pasca operasi mematikan yang digelar aparat pemerintah atas pendudukan demonstran Kaus Merah selama enam minggu di pusat kota Bangkok.
Hanya saja, terhadap perpanjangan jam malam (dalam tiga hari) ini, disebutkan bahwa rentang waktunya diperpendek yakni "hanya" antara pukul 21.00 hingga 05.00. Seperti dijelaskan Dithaporn pula, hal itu dilakukan guna "mengurangi dampaknya (jam malam) terhadap (aktivitas) warga". (ito/jpnn)
BANGKOK - Pihak pemerintah Thailand, Kamis (20/5), memutuskan untuk memberlakukan jam malam hingga setidaknya tiga malam lagi di Bangkok, berikut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer