Pemerintah Tidak Berencana Tambah Jatah BBM
Romahon, operator SPBU Kanci, mengatakan bahwa jatah dua kali pengiriman yang masing-masing 8 ribu liter tidak mencukupi. ”Antrean di SPBU ini sampai ke jalan raya sejak siang hingga malam kemarin,” ucapnya.
Wawan, salah seorang sopir truk tujuan Jakarta, mengaku kecewa atas kelangkaan solar di banyak SPBU. ”Saya sangat sayangkan kejadian ini. Pemerintah hendaknya memperhatikan nasib rakyatnya,” cetus dia.
Antrean panjang bahkan juga terjadi di SPBU Limbangan, Indramayu, Jawa Barat. Ironisnya, SPBU tersebut terletak hanya sekitar 1 kilometer dari Kilang Balongan. Di sana terlihat antrean jeriken milik warga yang memanjang.
Sejumlah warga mengaku sudah antre mulai pagi, namun hingga sore belum juga mendapatkan premium. Dari pihak SPBU belum ada kepastian kapan BBM datang. ”Ini apa-apaan sih? Masak saya sejak pagi sudah antre di sini, tapi sampai sekarang belum juga dapat bensin? Padahal, kita kan dekat dengan kilang Pertamina,” omel Karnika, warga Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Selain Karnika, ratusan warga lainnya mengalami hal yang sama. Mereka kebanyakan adalah warga yang membawa jeriken dan ingin membeli premium untuk dijual eceran. Selain itu, ada yang membeli untuk keperluan kendaraan sendiri seperti sepeda motor.
Di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, stok BBM juga belum normal. Di SPBU Kadugede, misalnya, kemarin premium dan pertamax sudah habis pukul 10.15. Begitu juga halnya di SPBU Kuningan Rest Area. Semuanya kosong. SPBU yang buka tampak dipadati pengendara, yakni SPBU Ciloa, Cijoho, Manis, dan Caraacas.
Antrean panjang tak terelakkan meski panas menyengat. Rata-rata dibutuhkan waktu dua jam lebih untuk memperoleh bensin. Begitu juga pertamax. Banyak warga yang tidak kebagian dan terpaksa harus kecewa.
Tidak sedikit kendaraan, khususnya motor, yang terpaksa didorong karena kehabisan bensin. Di tengah antrean panjang di tiap SPBU, banyak warga yang bebas membeli dengan jeriken. Kondisi itu dikeluhkan pengendara yang antre berjam-jam. Pihak SPBU beralasan memberikan jatah jeriken karena banyak motor yang kehabisan bensin di tengah jalan.
JAKARTA – Meskipun marak antrean panjang di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), pemerintah tidak berencana menambah kuota bahan
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru