Pemerintah Tidak Hentikan Pemekaran
Selasa, 17 Februari 2009 – 17:53 WIB
JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto menegaskan bahwa pemerintah saat ini belum pada posisi mengambil keputusan menghentikan pemekaran wilayah di seluruh Indonesia.“Keputusan pemerintah baru pada tahap jedah sementara untuk proses pemekaran, hingga selesainya pemilihan umum legislatif dan presiden,” tegas Mendagri Mardiyanto, dalam acara diskusi yang digelar DPP Partai Golongan Karya (PG) di Slipi, Jakarta, Selasa (17/2). Dijelaskannya, proses pemekaran pasca pemilu mendatang, selain tetap menjadikan UU No. 32 tahun 2004 dan PP No. 78/2007 sebagai dasar hukum pemekaran, hasil grand disain pemekaran yang akan dirumuskan nanti juga akan menjadi dasar pertimbangan bagi pemekaran wilayah dimasa datang.Dengan demikian, kata Mendagri, titik berat pertimbangan pemekaran adalah soal-soal ekonomi disamping pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.
Bersama Mendagri, juga tampil Wakil Ketua Komisi II DPR Idrus Markham, Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Bambang Brodjosumantri dan Ketua Umum PWI Pusat Margiyanto.Mendagri menegaskan, pemekaran wilayah sudah diatur oleh undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah, yang menggantikan PP No 129/2000. “jika pemerintah secara sepihak menghentikan pemekaran, berarti pemerintah telah melanggar undang-undang dan PP yang dibuatnya sendiri,” tegasnya.
Yang terbaik, lanjut Mendagri, adalah mengambil posisi jedah sembari memanfaatkan waktu untuk mengevaluasi daerah-daerah pemekaran sudah akan memasuki usia lima tahun baik provinsi maupun kabupaten/ kota serta membuat grand disain pemekaran secara nasional. “Termasuk mengkaji kemungkinan beberapa kabupaten atau kota untuk disatukan kembali.”
Baca Juga:
JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto menegaskan bahwa pemerintah saat ini belum pada posisi mengambil keputusan menghentikan
BERITA TERKAIT
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
- Tanam Mangrove di PIK & Kedonganan, B. Braun Indonesia Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah