Pemerintah Tiongkok Bantah Ada Kerja Paksa di Penjara Shanghai

Pemerintah Tiongkok Bantah Ada Kerja Paksa di Penjara Shanghai
Penulis catatan itu meinta siapa saja yang menemukan kartu Natal itu untuk menghubungi organisasi hak asasi manusia. (Reuters)

Sementara itu pihak Zhejiang Yunguang Printing juga membantah tuduhan yang disebutnya sebagai "klaim tidak berdasar" dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh media pemerintah Tiongkok Global Times.

"Kami baru mengetahui hal ini ketika beberapa media asing menghubungi kami. Kami tidak pernah melakukan hal seperti itu," kata perusahaan itu.

"Mengapa mereka memasukkan nama perusahaan kita? Apakah mereka punya bukti bahwa kami menjalin kerjasama dengan penjara"

Zhejiang Yunguang Printing menduga insiden itu dilatari motif politik untuk mengotori catatan hak asasi manusia Tiongkok.

"Apakah mereka mencoba menggiring ke masalah politik? Apakah mereka berusaha menantang HAM Tiongkok?" kata perusahaan itu untuk memperkuat pembelaan mereka kalau ini adalah insiden yang direkayasa.

Tesco selidiki rantai pasokan di Tiongkok

Peter Humphrey menanggapi tuduhan Pemerintah Tiongkok ini dengan mengatakan dirinya belum pernah bertemu keluarga yang menemukan kartu tersebut.

"Saya tidak mungkin mengarang insiden dan cerita ini," kata Peter Humphrey seraya menjelaskan pesan ini memiliki kesamaan dengan semua yang diketahuinya.

"Saya telah berbicara dengan mantan narapidana yang dibebaskan tahun ini dan ia membenarkan bahwa unit penjara itu melakukan pekerjaan membuat kemasan untuk kartu Natal Tesco."

Pemerintah China membantah tuduhan terjadi praktek kerja paksa di sebuah penjara di Shanghai China

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News