Pemerintah Tiongkok Membantah Spekulasi bahwa Jumlah Penduduknya Turun
Jumlah penduduk di Tiongkok meningkat tahun lalu, demikian pernyataan Biro Statistik negara tersebut, yang tampaknya disampaikan sebagai usaha untuk membantah laporan bahwa jumlah penduduk di sana terus menurun.
Hari Selasa, harian bisnis terbitan Inggris The Financial Times mengatakan bahwa Tiongkok akan melaporkan bahwa jumlah penduduknya ada di bawah angka 1,4 miliar yang turun dari jumlah penduduk tahun 2019. Ini adalah penurunan jumlah penduduk pertama kali di Tiongkok selama 50 tahun terakhir.
Biro Statistik Nasional Tiongkok menunda penerbitan laporan sensus sepuluh tahunan yang harusnya diumumkan tahun lalu.
Tidak ada alasan mengenai penundaan penerbitan laporan selain pernyataan bahwa masih diperlukan persiapan lebih lanjut.
Semula laporan akan diterbitkan pada akhir bulan April.
"Menurut pemahaman kami, di tahun 2020, populasi di negara kita terus bertambah," demikian pernyataan yang dikeluarkan Biro dalam satu kalimat, dan menambahkan bahwa jumlah yang sebenarnya akan disampaikan ketika laporan diterbitkan.
Tingkat kelahiran di Tiongkok terus menurun meski sudah ada kebijakan dua anak sekarang ini yang mulai diterapkan di tahun 2016 guna menggantikan kebijakan sebelumnya yakni satu anak per keluarga.
Menurut Kementerian Keamanan Publik Tiongkok, tahun lalu tingkat kelahiran turun 15 persen dengan 10,03 juta kelahiran dibandingkan di tahun 2019.
Jumlah penduduk di Tiongkok meningkat tahun lalu, demikian pernyataan Biro Statistik negara tersebut, yang tampaknya disampaikan sebagai usaha untuk membantah laporan bahwa jumlah penduduk di sana terus menurun
- Seratus Hari Pemerintahan Prabowo: Gaya Komunikasinya Menuai Kritik
- Dunia Hari Ini: Titik Api Baru Berkobar di Los Angeles, 19.000 Orang Dievakuasi
- Australia Menyelidiki Gelombang Kapal Pencuri Ikan dari Indonesia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Mulai Mendeportasi Imigran Tak Berdokumen
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat