Pemerintah Tolak Gencatan Senjata

Pemerintah Tolak Gencatan Senjata
Pendukung mendiang Mayjen Khattiya Sawasdipol menuangkan air suci di depan fotonya sebagai bagian dari upacara pra-pemakaman, Senin (17/5). Foto: Getty Images/cnn.com
Pemimpin senior Baju Merah menelepon Sekretaris Umum perdana menteri, Korbsak Sabhavasu, agar menawarkan seruan kepada para demonstran untuk kembali ke tenda utama mereka dari penyebaran di berbagai tempat, di mana bentrokan-bentrokan jalan yang mengerikan terjadi."Dia mengatakan bahwa jika tentara berhenti menembak, dia akan mengimbau kepada para demonstran untuk kembali ke tenda mereka di Ratchaprasong," kata Korbsak kepada para wartawan.

Korbsak menjamin, jika pada demonstran Kaos Merah kembali ke lokasi perkemahan mereka di Ratchaprasong  tentara tidak akan meyerang lagi."Jika dia menyerukan kepada para pemrotes kembali ke lokasi Ratchaprasong dan menghentikan aksi-aksi mereka di sekitar Bangkok, tidak akan ada lagi peluru-peluru ditembakkan oleh tentara. Tentara tidak akan menyerang tempat mereka," kata Korbsak.

Aksi kekerasan pecah setelah demonstran  tumpah ruah keluar dari tenda protes mereka yang dijaga ketat, yang telah dikepung oleh militer untuk membubarkan aksi mereka. Meski begitu, nampaknya pemerintah Thailand tidak akan tunduk begitu saja kepada para demonstran Kaos Merah. Korbsak mengisyaratkan bahwa pihaknyalah yang berkuasa, dan tidak ada alasan untuk menuruti tekanan para demonstran Kaos Merah.

Kaos merah juga menyerukan agar PBB turun tangan menangani aksi kekerasan jalanan yang terjadi di Thailand. Namun, seruan itu lagi-lagi ditolak oleh pemerintah Thailand, dengan alasan belum perlunya campur tangan asing dalam masalah ini, (aj/afp/jpnn)

BANGKOK - Aksi Kekerasan di Thailand masih akan terus berkepanjangan, menyusul sikap keras pemerintah setempat yang dengan tegas menolak gencatan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News