Pemerintah Tolong Didengar, Konversi Kompor Listrik Sangat Memberatkan Rakyat

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah berencana mengkonversi penggunaan kompor LPG 3 kilogram ke kompor listrik.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah mulai melakukan uji coba konversi LPG 3 kilogram ke kompor listrik.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah akan membagikan kompor secara gratis pada proses uji coba dan proses implementasi.
Uji coba dilakukan di tiga kota, yakni Denpasar, Solo, dan Sumatera menggunakan kompor listrik dua tungku dengan kapasitas 1.000 watt.
Meskipun demikian, banyak warga merasa keberatan dengan rencana konversi tersebut.
Salah satu warga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Nurul (30) mengaku rencana pemerintah mengganti kompor LPG akan membebani masyarakat.
Sebab, penggunaan kompor listrik cenderung lebih boros ketimbang kompor LPG 3 kilogram.
"Belum lagi kalau nanti mati lampu, masaknya bagaimana yang punya usaha warteg, rebus air saja nanti susah. Kok makin kesini bikin susah, sangat berat untuk kami," ujar Nurul kepada JPNN.com, Jumat (23/9).
Pemerintah telah berencana mengkonversi penggunaan kompor LPG 3 kilogram ke kompor listrik.
- Akademisi Nilai Tata Kelola LPG 3 Kilogram jadi Solusi Subsidi Tepat Sasaran
- Akademisi Dorong Pemerintah Sosialisasi Tata Kelola LPG 3 Kilogram Lebih Masif
- Pertamina Tingkatkan Pengawasan LPG 3 Kilogram
- Khalid Zabidi: Dasco Bukan Tukang Stempel, Tetapi Pemadam Krisis
- Ini Alasan Kejagung Geledah Kantor Ditjen Migas
- Pemprov DKI Klaim Tak Pernah Terjadi Kelangkaan LPG di Jakarta