Pemerintah Tunggu Surat Maaf Malaysia
Kamis, 27 Agustus 2009 – 19:07 WIB
JAKARTA -- Malaysia sebagai negara tetangga sudah sering berulah dan mengecewakan bangsa kita. Karenanya, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, bangsa Indonesia sudah sepantasnya untuk marah dan bersikap keras atas tingkah laku negara tetangga itu. “Kita sekarang harus keras terhadap Malaysia. Ini bukan pertama kalinya, tetapi sudah berulang kali dilakukan oleh Malaysia di mana mengklaim beberapa macam hasil karya dan budaya Indonesia,” tegas Jero Wacik ketika ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (27/8).
Mengenai klaim Tari Pendet, departemen yang dipimpinnya telah melayangkan surat keras kepada pihak Malaysia. “Dengan diterimanya surat saya tersebut Malaysia menyatakan tidak ada niat untuk mengklaim kebudayaan Indonesia. Tapi saya agak sedikit puas karena menurut informasi yang saya dapat, surat saya tersebut dibahas di dalam sidang kabinet pemerintahan Malaysia. Berarti mereka serius menanggapi surat saya tersebut,” terangnya.
Dijelaskan, saat ini pemerintah RI masih menunggu permintaan maaf dari pemerintah Malaysia. Diharapkan, pada pekan depan surat resmi permintaan maaf itu sudah diterima pemerintah RI. Langkah-langkah berikutnya yang akan dilakukan, tergantung sepenuhnya dengan materi surat yang ditunggu itu. "Kita lihat jawaban seperti apa, dan baru dilakukan tindakan," ucapnya. Sebenarnya, imbuh Jero, Menteri Pelancongan Malaysia sudah meminta maaf. Hanya saja, yang diinginkan pemerintah kita adalah permintaan maaf yang resmi.
Seperti yang diketahui, sejak dua tahun yang lalu sikap Malaysia sudah membuat seluruh masyarakat Indonesia berang. Yakni dengan adanya klaim dari pihak Malaysia atas lagu Rasa Sayange dan Reog Ponorogo. Jero menjelaskan, sementara ini pihaknya memang sudah ada perjanjian atau kesepakatan dengan pihak Malaysia. Yakni jika ada tarian-tarian atau kebudayaan Melayu yang memang kental dengan kebudayaan Indonesia dan Malaysia harus saling meminta izin.
JAKARTA -- Malaysia sebagai negara tetangga sudah sering berulah dan mengecewakan bangsa kita. Karenanya, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar)
BERITA TERKAIT
- Klarifikasi Menteri Agama soal Tak Ada Azan di Pantai Indah Kapuk
- Hasto jadi Tersangka, Ronny Mengonfirmasi Keterangan Bu Mega
- 5 Berita Terpopuler: Cek Fakta, Benarkah Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Begini Penjelasannya
- Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung, Wamendagri Bima Arya Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Oknum Polisi yang Peras WN Malasia di DWP Jalani Sidang Etik Pekan Depan
- Apa Motif 18 Polisi Peras Penonton DWP? Propam Sita Rp 2,5 Miliar