Pemerintah Waspadai Fluktuasi Harga Migas
Senin, 27 Desember 2010 – 15:51 WIB
JAKARTA — Menyambut tahun 2011, pemerintah akan fokus mewaspadai fluktuasi harga minyak dan gas (migas) internasional. Pasalnya, jika impor migas semakin tinggi dan tidak diwaspadai maka akan berbahaya bagi pasar dalam negeri. Selama Januari-Oktober 2010 tercatat nilai impor Indonesia mencapai USD109.535,1 juta. Ini berarti impor Indonesia mengalami kenaikan 40,95 persen dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan terjadi pada impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 44,96 persen dan 39,98 persen.
"Yang kita harus jaga adalah sektor migas dengan melihat fluktuasi internasional juga. Karena konsumsi dalam negeri pasti akan meningkat seiring meningkatnya impor," kata Menteri koordinator bidang perekonomian Hatta Rajasa pada wartawan di Jakarta, Senin (27/12).
Baca Juga:
Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), impor migas sepanjang Oktober 2010 meningkat USD384,2 (19,21 persen). Peningkatan impor migas ini lebih disebabkan oleh meningkatnya impor minyak sebesar USD242,6 juta (85,24 persen) dan hasil minyak USD170,3 juta (10,29 persen). Sementara itu, impor gas mengalami penurunan sebesar USD28,7 juta atau 47,60 persen.
Baca Juga:
JAKARTA — Menyambut tahun 2011, pemerintah akan fokus mewaspadai fluktuasi harga minyak dan gas (migas) internasional. Pasalnya, jika impor
BERITA TERKAIT
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Harusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan