Pemerintahan Jokowi Hadapi Tekanan Ekonomi, Ini Pesan dari Megawati
jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI kelima yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri angkat bicara soal melemahnya perekonomian Indonesia. Dia menilai roda perekonomian nasional memang belum bisa berjalan maksimal dan justru dalam tingkat pelambatan.
Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia saat ini tak terlepas dari krisis di Yunani dan keputusan Tiongkok mendevaluasi nilai tukar uangnya terhadap dolar Amerika Serikat (USD). “Sehingga keadaan ini berdampak di dalam negeri," kata Megawati saat berbicara di depan para kadernya di bekas kantor pusat DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (27/8).
Untuk mengantisipasi itu, kata Megawati, perlu adanya stabilitas politik. "Yang utama stabilitas politik dipertahankan," ucap dia.
Putri Proklamator RI Soekarno itu menegaskan, stabilitas politik sangat penting. Jika tidak, kerusuhan akan muncul sehingga menyebabkan kondisi Indonesia semakin buruk.
"Kita harus terus menerus menjaga situasi keamanan supaya bisa stabil," katanya.
Ia juga berharap stabilitas politi tetap terjaga seiring semakin dekatnya pelaksanaan pilkada serentak pada 9 Desember nanti. Ia wanti-wanti agar jangan sampai ada geseken fisik karena politik.
"Saya minta instruksikan seluruh jajaran PDIP yang nantinya akan lakukan pilkada tetap teguh menjaga stabilitas di daerah masing-masing," pintanya.
Di sisi lain, dia menegaskan bahwa PDIP akan selalu mendukung pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. "Kita sebagai partai pemerintah tetap mendukung pemerintahan Presiden Bapak Insinyur Joko Widodo dan Jusuf Kalla," pungkasnya.(dna/JPG/jpnn)
JAKARTA - Presiden RI kelima yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri angkat bicara soal melemahnya perekonomian Indonesia.
- Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Diberi Banyak Apresiasi Saat Evaluasi Kinerja di Kemendagri
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan BKN Keluar, Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Ada tetapi Tanpa Tunjangan, Waduh
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun