Pemerkosa 13 Santriwati Dituntut Mati, Arteria Dahlan Berkata Begini

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan mengapresiasi kejaksaan yang menuntut mati Herry Wirawan selaku terdakwa pemerkosa 13 santriwati Bandung, Jawa Barat.
Pernyataan itu disampaikan Arteria Dahlan dalam Rapat Kerja Komisi III DPR dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di parlemen, Jakarta, Senin (17/1).
"Kami mengapresiasi Kajati Jabar atas inovasi kebenaran menuntut mati terdakwa predator anak," kata Arteria.
Politikus PDIP itu menyebut DPR memberikan kepercayaan penuh kepada Kejaksaan untuk mengusut kasus tersebut.
Dia juga menekankan bahwa vonis mati di Indonesia sifatnya adalah konstitusional.
"Vonis mati sudah di MK-kan dua kali. Itu konstitusional, bukan inkonstitusional," tegasnya.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR Habiburokhman memberikan applause kepada Kejagung yang menuntut mati Herry Wirawan.
"Kalau korbannya banyak, apalagi anak-anak, jangan ragu. Kami dukung 100 persen," kata politikus Gerindra itu.
Dia pun berharap tuntutan hukuman mati tidak hanya diperuntukkan bagi predator anak, melainkan juga untuk kasus-kasus hukum lainnya.
"Begitu juga kasus korupsi dan narkoba, terhadap para para pengedar dan bandar narkoba," ucap Habiburokhman. (ant/fat/jpnn)
Langkah Kejagung dan jajaran menuntut mati Herry Wirawan si pemerkosa 13 santriwati didukung oleh Anggota DPR Arteria Dahlan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kader PDIP Wali Kota Semarang Akhirnya Berangkat Retret di Akmil Magelang
- Munas III Forkonas PP DOB: Syaiful Huda Kembali Terpilih Aklamasi
- Hasto Ditahan KPK, Said Tegaskan tidak Ada Pergantian Sekjen PDIP
- 5 Berita Terpopuler: Ada Info Penting soal PPPK, Seleksi Tahap 3 Mendesak, Ada yang Terancam Hilang
- Begini Kalimat Masinton Tanggapi Instruksi Megawati soal Retret, Mantap!
- Kedepan, Instruksi Megawati Bisa Diarahkan ke Kader PDIP di Legislatif